Hampir di semua aspek kehidupan dan apa pun yang saya kerjakan tak pernah lepas dari canda tawa dan kekonyolan. Bahkan di sekolah,khususnya di kelas saya, saya adalah lambang dari kekonyolan itu sendiri.
Berikut 1 dari jutaan kekonyolan hidup saya.
Kalau ga salah kejadiannya ini ga begitu lama terjadi ,paling setengah tahun yang lalu, saat saya baru menikmati duduk di bangku kelas XI IA 1.
Sewaktu aku & sahabat soul matey ku si natan pergi ke kantin, kami berdua kalau ga salah mencari seseorang tapi lupa aku udah orangnya siapa! tapi aku beli makanan & natan yang mencari orang tersebut. Sudah menjadi teknik dan trik ku untuk makan. Kebetulan juga kantin sekolah kami adalah kantin kejujuran, jadi aku mengambil porsi besar alias porsi gunung dengan 3 warna nasi yang berbeda yakni kuning,merah(nasi goreng) dan putih , tidak lupa dengan lauk yang besar.. eeiitzz tidak lupa membayarnya!! Namun membayar dengan harga porsi biasa yang sebenarnya tidak cocok dengan makanan yang aku ambil . He2 (kebiasaan yang mendarah daging sebelum bertobat walau sekarang kadang2 masih seperti itu).
Setelah aku makan dan aku sedang mengistirahatkan perutku datang lah temanku ika dan sister ke kantin. Kami pun mengobrol sebentar, dan tidak lama kemudian datang lah si soul mateyq natan.Karena natan , ika , sister adalah teman mantan sekelas waktu kelas X dulu mereka pun asyik mengobrol serta melupakan aku yang masih menurunkan nasi dalam perutku.
Beberapa saat kemudian, ada perasaan aneh yang aku rasakan di tenggorokanku seperti ada yang mau keluar dan kemungkinan aku mau bersendawa (ngarega), aku pun berkata kepada trio acan yang sedang asyik ngobrol itu, “eiiii aku boleh izin ngarega lah?” dan ika pun menjawab “boh.. boleh za. ngarega z situ.” Aku pun berkata lagi “bahh.. beneran lah“. Lalu, dalam hitungan mundur 3…2…1… n….n.g..r…a…a….a….a..a…g..r.aa..a… (susah menggambarkan suara ngarega yang aku keluarkan yang pasti suaranya terdengar hampir di seluruh kantin) karena saking dahsyatnya suara ultra bass dari mulutku orang2 di kantin pun melihat ke arah kami berempat dan beberapa ada yang tertawa.
Nah, sister dan natan tidak ketinggalan ikut ketawa sampai terbahak-bahak, namun lain halnya dengan si Ika malah memarahi aku!. Kata ika “gila.. g sopan kamu tu los” dan aku jawab “bahh.. aneh siapa yang ngebolehin aku ngarega tadi yo?” ika pun terdiam mendengarnya dan natan menambahkan “kayah… ngarega kah ngarega kam los.. itu lah yang bertumbuh (dengan logat banjar skaligus religius) aku pun menjawabnya “anehh kalian tu.. aku kan sudah minta izin tadi dengan kalian ga ada kalian suruh ngareganya pelan2 tadi..?? nahh jadinya aku keluarkan z semua angin dalam mulutku” setelah membela hakku dan bel sudah berbunyi kami pun kembali ke kelas kami masing2 sambil tertawa terbahak-bahak di jalan menuju kelas.
The end
Maaf kalau bahasa yang saya gunakan tidak baku karena kisah ini sangat susah untuk di ceritakan lewat tulisan.
keterangan.
ngarega = bersendawa
maestro14
2 Maret 2011 at 05:51
memang aneh !!hhhaa